Malam Mingguan Bisa Sambil Bayar Pajak Kendaraan
Foto : Pelayanan Samsat Keliling Boyolali yang sekarang buka setiap hari Sabtu malam (malam minggu) di depan Perpus “Remen Maos”. Sabtu (09/07/2023)
BOYOLALI - Satlantas Polres Boyolali memberikan pelayanan Samsat keliling setiap malam Minggu yang dibuka perdana di halaman Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Boyolali, “Remen Maos”, Sabtu (08/07/2023) malam.
Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M. Herdy Pratama, menjelaskan, Samsat malam Minggu bertujuan untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat dalam membayar pajak tahunan kendaraan bermotor. Pada hari pertama ini, Samsat malam Minggu ada sekitar 50 warga membayar pajak tahunan kendaraan bermotor.
"Samsat keliling malam Minggu ini cukup simpel. Masyarakat cukup datang kemudian membawa STNK dan KTP sesuai dengan yang ada di tulisannya kemudian ditumpuk dan dipanggil petugas, lalu membayar," jelasnya.
Herdy mengatakan, Samsat malam Minggu dibuka di halaman Perpustakaan Umum Daerah Boyolali dari pukul 19.00 - 20.00 WIB. Pemilihan lokasi tersebut karena menjadi titik keramaian masyarakat saat akhir pekan.
"Pada malam Minggu biasanya masyarakat banyak keluar dari rumah. Nah, dari situ kami harapkan ketika masyarakat keluar rumah dan menemukan lokasi titik pembayaran pajak akhirnya mengerti dan membayar pajak. Harapannya masyarakat semakin tertib bayar pajak tahunan kendaraan bermotor," ujarnya.
Kepala Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) Kabupaten Boyolali, Agus Pranoto, mengatakan, Samsat malam Minggu merupakan inovasi terbaru untuk mempermudah pelayanan pajak bagi masyarakat. Di Samsat malam Minggu ini hanya melayani pajak tahunan.
"Setiap malam Minggu kita bertempat di halaman Perpustakaan Boyolali dan kedepan mungkin ada penambahan. Kita akan analisis dulu kira-kira titik mana yang akan kita tambah," ujarnya.
Agus mengatakan, membayar pajak sangat penting karena untuk pembangunan. Jika masyarakat patuh membayar pajak maka pembangunan semakin merata.
"Pajak itu kan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Pajak ini kan pajak provinsi, disetorkan dari masyarakat kemudian kita setorkan setiap harinya ke kas Provinsi Jawa Tengah. Kemudian tiap bulan atau tiap tiga bulan dari provinsi akan mentransfer ke kabupaten/kota dalam bentuk dana bagi hasil. Kemudian dana bagi hasil itu digunakan untuk pembangunan daerah masing-masing," ujarnya.
Agus menjelaskan, dana bagi hasil di Boyolali untuk tahun 2022 mencapai Rp 144,4 miliar. Sedangkan dana bagi hasil tahun 2023 sampai bulan Juni sudah lebih dari Rp 60 miliar.
"Harapannya karena dana bagi hasil ini untuk pembangunan Kabupaten Boyolali maka masyarakat akan semakin patuh membayar pajak. Sehingga nanti dana bagi hasil yang akan disalurkan akan semakin banyak dan pembangunan di Boyolali dapat meningkat," ujarnya.
Penanggung Jawab Jasa Raharja Wilayah Boyolali, Rio Aditiya, mengatakan dengan dibukanya Samsat malam Minggu diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan kewajiban pembayaran baik pajak kendaraan bermotor (PKB) maupun Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
"SWDKLLJ adalah sumbangan wajib dana kecelakaan lalulintas jalan, dimana nanti apabila masyarakat tersebut mengalami musibah kecelakaan nanti dapat terjamin oleh Jasa Raharja baik untuk santunan meninggal dunia maupun santunan biaya perawatan selama di rumah sakit untuk korban luka-luka. Jadi diharapkan nanti apabila terjadi risiko kecelakaan, kendaraan yang sudah lunas baik PKB maupun SWDKLLJ tersebut akan mendapatkan jaminan oleh Jasa Raharja untuk mendapatkan hak-haknya," ujarnya.
Salah satu warga, Sani asal Ampel, Boyolali, mengaku sangat terbantu dengan adanya Samsat keliling malam Minggu. Apalagi pelayanannya sangat cepat dan tidak antre banyak.
"Hari ini saya pajak motor tahunan. Ini sangat membantu masyarakat umum terutama untuk pekerja seperti saya. Jadi kalau pagi tidak sempat untuk ke kantor Samsat lalu gak bisa ke Samsat keliling karena jadwalnya. Jadi malam Minggu ini sambil keluar main sekalian membayar pajak," ujarnya.(Tim Liputan Diskominfo Boyolali)