Kasus Aktif Covid-19 Di Boyolali Bertambah Menjadi 54 Pasien
Foto : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Puji Astuti (kiri) saat ditemui dikantornya beberapa waktu yang lalu.
BOYOLALI - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan angka kasus aktif COVID-19 di wilayahnya bertambah 14 pasien sehingga totalnya menjadi 54 pasien.
"Kasus aktif COVID-19 di Boyolali menjadi 54 kasus setelah pada Kamis (3/2) malam bertambah 14 kasus sehingga secara akumulasi jadi 24.660 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Puji Astuti di kantornya, Jumat (4/2/2022).
Menurut Puji, bertambahnya 14 kasus COVID-19 tersebut berasal Kecamatan Nogosari ada empat kasus, Teras dan Ngemplak masing-masing tiga kasus, Sambi ada dua kasus, serta Boyolali, Cepogo masing-masing satu kasus.
Dari 54 kasus aktif COVID-19 di Boyolali terdiri dari enam pasien dirawat di rumah sakit dan 48 pasien menjalani isolasi mandiri karena masuk orang tidak ada gejala.
Warga Boyolali yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah dua orang sehingga totalnya menjadi 23.194 orang atau sekitar 94,1 persen. Angka kematian karena COVID-19 tidak ada tambahan tetap 1.412 orang atau sekitar 5,7 persen.
Boyolali tetap masuk zona resiko rendah dengan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) COVID-19 pada 2,72. Prosentase keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) sekitar 2 persen dan masuk Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.
Kendati demikian, Dinkes Boyolali terus melakukan sosialisasi masyarakat agar tidak meremehkan protokol kesehatan karena hal tersebut sangat penting untuk melindungi kesehatan baik secara individu maupun kelompok dari penularan kasus COVID-19 yang sepekan ini, terus meningkat.
Dia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Boyolali pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan lintas sektoral untuk memperkuat program "Jogo Tonggo" dan melakukan pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) atau 3T secara terstruktur.
"Kami juga melakukan antisipasi mempersiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter) di Brotowali 2 RS Darurat COVID-19 dan kedua di Gedung PGRI Boyolali. Namun, pasien COVID-19 hingga sekarang mayoritas gejala ringan sehingga hanya imenjalani solasi mandiri," katanya.
Menurut dia, RS Darurat COVID-19 di Boyolali mampu menampung sekitar 58 pasien gejala ringan dan gedung PGRI dapat menampung sebanyak 75 pasien gejala ringan. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)