Harapkan Ponpes Publikasikan Dakwah Secara Digital, Baznas Boyolali Gelar Pelatihan
Foto : Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan membuka pelatihan dakwah secara digital di De Aroma Kitchen and Hall. Selasa (7/12/2021)
BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bersama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Boyolali bersinergi dalam Program Boyolali Takwa melalui pendistribusian zakat berupa Pemberdayaan Fisabilillah. Dalam hal ini, Baznas Kabupaten Boyolali menggelar pelatihan dakwah secara digital agar ilmu agama tetap dapat tersampaikan kepada masyarakat meski ditengah keterbatasan pada era pandemi Covid-19.
Ketua Baznas Kabupaten Boyolali Jamal Yazid menjelaskan, pemanfaatan zakat kali ini tidak hanya diberikan bagian untuk Fisabilillah, namun diwujudkan pula dalam bentuk pelatihan digitalisasi dakwah. Sasaran yang mendapat pelatihan kali ini adalah 50 orang pendakwah yang berasal dari 25 Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Boyolali, yang notabene sudah terus-menerus memberikan dakwah. Melihat potensi yang sangat besar di era digital, maka dakwah tersebut dapat dikemas dalam sebuah konten.
“Sehingga konten-konten itu tidak hanya berisi konten yang negatif, konten yang sifatnya hoaks, konten yang sifatnya radikalisasi. Kami memang sengaja memilih segmen pesantren dimana di dalamnya sudah secara kontinu melakukan dakwah, agar dakwah bisa dikemas dalam konten untuk mengajarkan agama, untuk menentramkan umat.” terangnya saat ditemui usai acara pembukaan di De Aroma Kitchen and Hall, Selasa (7/12/2021).
Selain itu, dikatakan Jamal, dengan kondisi sekarang dimana para pengasuh Ponpes rata-rata gagap teknologi (Gaptek), maka dengan pelatihan ini diharapkan para pengasuh Ponpes jadi melek teknologi.
“Dengan melek teknologi ini, mereka bisa menggunakan teknologi menjadi sarana dakwah, agar kegiatan positif juga ikut terekspos.” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Wahyu Irawan yang membuka kegiatan pelatihan tersebut menyampaikan dalam sambutannya, nilai-nilai dan keilmuan-keilmuan selama di ponpes agar tetap lestari saat santri terjun di masyarakat secara adaptif dan kreatif.
“Diharapkan, Pondok Pensantren mampu mempublikasikan dakwah melalui akun digital dengan cara yang santun dan dapat menetralisir pemikiran radikalisme.“ ungkapnya.
Selain itu, Wabup yang akrab disapa Iwan tersebut juga berpesan, penyaluran zakat tidak hanya dilakukan secara konvensional seperti yang sudah dilakukan selama ini.
“Tapi juga disalurkan untuk hal-hal yang produktif agar upaya pemberdayaan fisabililah dan pengentasan kemiskinan dapat terealisasi dari ikhtiar pengumpulan zakat.“ tandasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)