Gubernur Ganjar Apresiasi Desa Saudara
BOYOLALI – Hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi masih terus berlangsung. Gunung aktif yang berada di sisi sebelah barat Kabupaten Boyolali ini masih menunjukan aktivitasnya sejak dinyatakan berada di level 2 atau Waspada. Masyarakat yang berada di radius 3 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi telah siap dengan segala kemungkinan terjadi.
Melihat kondisi demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dan Magelang melakukan kerjasama kemanusiaan. Kerjasama tersebut terjalin melalui Sistem Sister Village atau Desa Bersaudara. Sister Village terdiri dari dua desa memiliki fungsi jika salah satu desa tersebut mengalami bencana alam, maka desa yang satunya menjadi tujuan pengungsian sehingga bisa mengurangi risiko bencana maupun jumlah korban.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kerjasama tersbut. Pihaknya berharap Program Desa Saudara (Sister Village) bisa menjadi percontohan di tingkat nasional dalam penanganan dan pengurangan risiko berbagai bencana alam.
“"Desa Saudara dalam penanganan bencana ini keren, apalagi melibatkan dua kabupaten. Ini bisa dijadikan percontohan nasional, jadi urusan bencana itu tidak ada urusan dengan suku agama ras golongan ataupun kesukuan," kata Gubernur Ganjar saat mengunjungi Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Rabu (8/7/2020).
Desa Tlogolele sendiri mempunyai dua Desa Saudara yakni Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali, dan Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
“Ini menunjukkan rasa persatuan dan ke-Indonesiaan-nya, serta nilai-nilai yang dipraktekkan warga Desa Tlogolele itu harus dijaga dan ditularkan ke berbagai pihak,” ungkapnya.
Dilanjutkan oleh Ganjar, pihaknya kini telah menyiapkan untuk membantu warga Desa Tlogolele berlatih evakuasi sebagai cara pengurangan resiko bencana.
"Kalau di negara maju mereka latihan dua kali satu tahun, nah kita satu kali setahun saja sudah bagus. Ini kita siaga Merapi seperti ini masyarakat bisa sadar betul. Termasuk ternaknya. Saya terima kasih perangkat desa dan kecamatannya bagus. Tadi juga tanya kepada warga bagaimana takut tidak, tidak Pak. Sudah biasa," pungkasnya. (dst/bas)