Diwisuda, DP2KBP3A Boyolali Harapkan Lansia Lebih Mandiri dan Produktif
BOYOLALI – Salah satu terobosan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Boyolali yakni adanya program sekolah lansia. Hari ini Kamis (27/10/2022), diadakan prosesi wisuda atas kelulusan 30 orang lansia yang mengikuti sekolah tersebut, oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Nuning Wahyu Irawan di resto Omah Brem.
Ditemui disela acara, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan, melihat faktor demografi kependudukan, jumlah lansia akan semakin banyak dari usia produktif kedepannya. Sehingga lansia perlu diberdayakan dengan diadakan kegiatan-kegiatan supaya lebih mandiri dan yang lebih baik lagi masih bisa produktif.
“Dengan mereka mandiri dan produktif otomatis kan tidak membebani lingkungannya, kemudian mereka juga masih mempunyai kemanfaatan untuk diri mereka sendiri, keluarganya maupun juga lingkungannya.” jelasnya.
Disampaikan perempuan yang akrab disapa Lina ini, kegiatan untuk memberdayakan lansia adalah program Sekolah Lansia. Terdapat 17 kurikulum yang harus dijalani, seperti misalnya mengenai kesehatan, agama, dan psikologi. Selanjutnya pengetahuan tentang produktivitas atau keterampilan yang masih bisa dilakukan oleh lansia.
Program sekolah lansia ini baru diterapkan di Dukuh Pambraman, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali, namun kedepannya akan direplikasikan ke daerah lain disesuaikan dengan anggaran yang ada karena anggaran yang dipergunakan saat ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Pelaksanaan sekolah lansia ini menyesuaikan dengan kesibukan masyarakat dan narasumbernya.
“Kalau sudah wisuda otomatis mereka nanti diharapkan bisa mandiri.” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali Masruri mengapresiasi dengan adanya kegiatan Sekolah Lansia ini. Pihaknya berharap kegiatan tersebut direplikasikan di kecamatan-kecamatan dengan kerjasama dari Tim Penggerak PKK dan Dharmawanita Persatuan. Selain sekolah lansia, kegiatan tersebut juga bisa dipadukan dengan kegiatan sekolah kejar paket agar mereka memiliki ijazah.
“Nek digabungke [kalau digabungkan] Paket kan IPM kita kan naik.” katanya.
Pada kesempatan itu pula, turut dilaunching Kegiatan Kampung Keluarga Berencana yang kini berubah nama menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dimana konsepnya sudah diperluas lagi karena tujuannya untuk menyiapkan keluarga-keluarga yang berkualitas. Kemudian pengukuhan Andalan Kelompok UPPKA (AKU) yang mana pengurus AKU ini akan memfasilitasi kelompok-kelompok UPPKA. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)