Desy M. Said Hidayat Dikukuhkan Menjadi Bunda Baca Kabupaten Boyolali
Foto : Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mengukuhkan Desy Adiwarni M. Said Hidayat sebagai Bunda Baca. Kamis (03/11/2022)
BOYOLALI – Untuk meningkatkan literasi atau minat baca masyarakat Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui DinasKearsipan dan Perpustakaan (Arpus) mengukuhkan Bunda Baca dan launching Perpustakaan Digital Remen Maos. Kegiatan ini digelar di Gedung Remen Maos Dinas Arpus Kabupaten Boyolali pada Kamis (03/11/2022). Dalam kegiatan tersebut, Desy Adiwarni M. Said Hidayat dikukuhkan sebagai Bunda Baca oleh Bupati Boyolali, M. Said Hidayat.
Bunda Baca Kabupaten Boyolali menghimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan dan membangkitkan kembali minat baca khususnya anak anak di tengah masaknya penggunaan smartphone yang dikhawatirkan menurunkan minat baca anak anak.
“Ini sebagai langkah awal yang baik bagi seluruh elemen dalam rangka menumbuh kembangkan semangat literasi masyarakat di Kabupaten Boyolali. Saya mengajak rekan rekan Tim Penggerak PKK kabupaten untuk turut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan minat baca anak sekolah juga minat baca literasi masyarakat. Budaya baca menjadi penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat,” kata Desy.
Senada, Bupati Said mengajak kepada seluruh elemen masyarakat membangun kesadaran untuk menumbuhan minat baca bagi anak anak yang merupakan generasi penerus Kabupaten Boyolali. Terlebih kini Kabupaten Boyolali memiliki Gedung Perpustakaan Remen Maos yang memiliki 57.000 koleksi buku dan ratusan ribu referensi perpustakaan digital.
“Dengan hadirnya bunda baca, berperan aktif melalui TP PKK sampai dengan ruang lingkup desa tentunya akan mampu bergerak mendorong. Maka tumbuh kembang anak, minat baca harus kita dorong secara bersama,” ungkap orang nomor satu di Kabupaten Boyolali ini.
Di sisi lain, Kepala Dinas Arpus Kabupaten Boyolali, Abdul Rahman menjelaskan bahwa pihaknya menciptakan sebuah program transformasi tentang perpustakaan berbasis inklusi sosial. Sehingga, masyarakat tidak hanya sekedar datang untuk membaca, tetapi perpustakaan juga memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenal keragaman budaya, kemauan untuk menerima perubahan.
“Melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial kita berikan literasi kepada masyarakat Kabupaten Boyolali khususnya UMKM, para creator start up, penggerak seni dan lainnya, sehingga melalui kegiatan yang kita berikan itu bisa memberikan kesejehateraan masyarakat Kabupaten Boyolali,” pungkasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)