Berita kami

Desa Sobokerto, Pilot Project Yang Mampu Buktikan Peran Masyarakat Hadapi Pandemi

07 January 2022 Pemerintahan
Desa Sobokerto, Pilot Project Yang Mampu Buktikan Peran Masyarakat Hadapi Pandemi
 
BOYOLALI – Program Surveilans Berbasis Masyarakat (SBM) dengan penerapan Community Epidemic and Pandemic Preparedness (CP3) yang merupakan inisiasi dari Palang Merah Indonesia (PMI) sudah sekian tahun diterapkan di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak yang dijadikan sebagai pilot project.
 
Tim Verifikasi pusat yang terdiri dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Vice Chair International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengunjungi Desa Sobokerto kemarin, Kamis (6/1/2022) untuk melaksanakan diskusi lapangan terkait pelaksanaan program tersebut.
 
Hasil dari kunjungan lapangan tersebut, Desa Sobokerto Kecamatan Ngemplak dinilai mampu membuktikan bahwa masyarakat mampu berperan aktif dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Laporan-laporan yang diberikan oleh masyarakat sudah banyak yang mencapai seratus persen, hanya beberapa yang kurang memenuhi. Hal ini disampaikan oleh unsur pengarah dari BNPB Fuadi Darwis.
 
“Mereka sudah teruji ketika kemarin kasus Covid, ditengah kegamangan masyarakat hampir di seluruh Indonesia, Desa Sobokerto ini termasuk yang punya sistem, yang mana masyarakat sebagai subyek bukan sebagai obyek, sehingga masyarakat terlibat langsung dalam hal melaporkan sesuatu yang merupakan early warning system [sistem peringatan dini]." jelasnya.
 
Fuadi menambahkan, kedepannya, Boyolali akan dilakukan piloting project lagi di kecamatan lainnya. Sedangkan untuk cakupan yang lebih luas, akan diadopsikan di seluruh Indonesia. Pihaknya berharap, dengan adanya program CP3 dari PMI yang terbukti bisa menangani pandemi dengan baik, akan dapat memperkuat ketahanan nasional.
 
"Jika terjadi nantinya, kasus-kasus yang berhubungan dengan zoonosis yang potensi menimbulkan KLB, tidak akan sampai meluas." ungkapnya.
 
Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan, dengan adanya program SBM ini, maka akan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat menjadi gerakan bersama untuk menjaga kesehatan dari penyakit hewani.
 
"Harapan kita kedepan dapat bertambah desa-desa yang bisa dijadikan pilot project lainnya. Sehingga kesadaran masyarakat ini dapat kita dorong, kita bangun dalam upaya pencegahan penyakit." tandasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI