Cuaca Ekstrem Pengaruhi Harga Gabah
Foto : Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta saat memberikan sambutan dalam acara reses di Dukuh Manggen, Desa Rembun, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Senin (27/2/2023
Boyolali - Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta menyebut harga gabah di tingkat petani masih rendah. Kondisi ini disebabkan karena cuaca ekstrem yang sampai saat ini masih berlangsung.
"Terkait harga gabah turun dan harga beras naik, seperti yang kita ketahui bersama bahwa untuk saat ini cuaca sangat luar biasa dan secara otomatis itu akan mempengaruhi juga panen petani. Produksi jadi menurun dan kualitas dari gabah itu sendiri secara otomatis juga akan berbeda ketika itu terlalu banyak curah hujan yang turun," ujar Susetya di sela menghadiri acara Reses anggotanya di Dukuh Manggen, Desa Rembun, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (27/2/2023).
Menurut Susetya, cuaca ekstrem hampir merata terjadi di berbagai daerah termasuk di Boyolali. Bahkan, tak sedikit di sebagian wilayah terjadi banjir akibat curah hujan yang tinggi.
"Apalagi untuk saat ini dimana-mana karena curah hujan tinggi terjadi banjir sehingga secara otomatis hasil panen berkurang. Kalau hukum ekonomi, ketika itu permintaan banyak dan barang tidak ada secara otomatis harga naik. Itu terjadi untuk saat ini hasil panen kurang bagus," ujarnya.
Disinggung terkait Perda Pancasila yang telah disahkan di Kabupaten Boyolali, Susetya mengatakan, Perda Pancasila untuk DPRD Boyolali merupakan Perda yang pertama kali disahkan di Indonesia. Hal ini sesuai instruksi partai.
"Ini merupakan tindaklanjut dari garis partai yang sudah menginstruksikan dan secara otomatis kita tegak lurus," ujarnya.
Terkait kehadirannya di acara reses anggotanya, Susetya mengatakan, selaku ketua fraksi sudah menjadi komitmen dirinya untuk terus mengawal. Pihaknya berharap setiap anggota DPRD akan lebih dekat kepada konstituennya. Hal ini penting karena berpengaruh pada perolehan kursi di 2024.
"Mulai masa sidang pertama ini saya akan selalu mengikuti kegiatan jaring aspirasi dari anggota fraksi PDIP. Kami akan terus memantau kegiatan reses masing-masing anggota kami. Ini tentunya untuk kesepakatan bersama bahwasanya untuk kegiatan reses ini tidak ada lagi yang namanya keikutsertaannya atau yang diundang yang sesuai dengan apa yang sudah ditentukan. Saat ini kan sudah 800 yang diundang, sudah ada peningkatan lagi pasca Pandemi Covid kemarin, jadi sudah mulai normal lagi. Harapan kita nanti terus bertambah seiring dengan semakin dekatnya perhelatan politik di tahun 2024," ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Boyolali, Gamma Wijaya, mengatakan, dalam reses masa sidang di 2023 ini banyak masukan dari masyarakat yaitu terkait pertanian. Seperti diketahui bahwa Desa Rembun merupakan salah satu lumbung pertanian yang terbesar di Kecamatan Nogosari.
"Maka dari itu kami selaku anggota DPRD akan merespon penuh terkait usulan atau aspirasi dari warga khususnya di Desa Rembun ini. Hasil reses kita tampung dulu dan akan kita usulkan pada pimpinan kami," ujarnya. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)