Cegah DBD Mewabah, Dinkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi
BOYOLALI – Musim penghujan adalah masa dimana masyarakat rentan dan harus waspada terhadap ancaman berbagai macam penyakit. Salah satu penyakit mematikan yang perlu diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), yang kini sudah mulai menjangkit di beberapa daerah di Kota Susu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali Puji Astuti menjelaskan, kasus yang ditemukan hingga saat ini sudah mencapai sembilan orang yang positif terjangkit DBD tersebar di Kecamatan Juwangi, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Simo, Kecamatan Sambi, Kecamatan Banyudono, Kecamatan Teras dan Kecamatan Karanggede. Dari seluruh kasus, terdapat satu kasus kematian yang berasal dari Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo.
“Sampai saat ini yang betul-betul positif itu baru ditemukan sembilan, dari 17 kasus yang dilaporakan.” ungkapnya saat ditemui di kantornya pada Senin (11/1/2022).
Sebagai langkah tindak lanjut penanganan kasus DBD agar tidak semakin mewabah, Puji mengatakan, Dinkes Kabupaten Boyolali akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk memastikan sumber penyakitnya. Bila di suatu wilayah terdapat kasus demam tanpa sebab, di radius 100 meter sekitar penemuan kasus akan dilakukan fogging [penyemprotan insektisida].
Selanjutnya, Dinkes Kabupaten Boyolali akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menggalakkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Yakni, Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Kemudian plusnya terdiri dari, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, dan melakukan gotong royong membersihkan lingkungan. Selanjutnya memeriksa tempat-tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, menanam tanaman pengusir nyamuk. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)