Berita kami

Boyolali PPKM Level 2, Objek Wisata Diijinkan Buka Secara Terbatas

18 October 2021 Pemerintahan
 
Foto n: Pengunjung Kebun Raya Indrokilo (KRIB) menggunakan sepeda melintasi Bahtera Nabi Nuh. Senin (18/10/2021)
 
BOYOLALI – Masuknya Kabupaten Boyolali ke dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, memberikan angin segar untuk masyarakat di sektor pariwisata. Berdasarkan Instruksi Bupati Boyolali Nomor 14 Tahun 2021 menyebutkan bahwa objek wisata dan keolahragaan sudah diijinkan beraktifitas melalui ujicoba terlebih dahulu dan masih membatasi pengunjung. 
 
Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Supana meminta pengelola objek wisata untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung agar tidak terjadi kerumunan. Total ada 57 sektor pariwisata diperbolehkan untuk melakukan ujicoba buka antara lain tempat wisata, kuliner dan perhotelan. 
 
“Harus diingat bahwa ada catatan khusus yang harus dipahami oleh semua pihak utamanya di pengelola objek wisata. Harus menggunakan pendekatan di penerapan aplikasi pedulilindungi dengan prokes yang ketat dan yang perlu diingat lagi bahwa diijinkan untuk 25 persen kapasitas,” katanya saat dijumpai di kantornya, pada Senin (18/10/2021). 
 
Di lain pihak, berpedoman pada Instruksi Bupati Boyolali Nomor 14 Tahun 2021 tersebut, Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) juga telah membuka pada Senin (18/10/2021) ini. Diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali, Lucia Dyah Suciati bahwa pengunjung harus mengunduh aplikasi pedulilindungi atau sudah divaksinasi minimal dosis pertama. 
 
“Maka untuk pembukaan kita awali dulu dengan pengunjung harus menunjukan pernah minimal sekali vaksin, ini yang menjadi syarat utama. Kemudian prokes yang lainnya wajib memakai masker dan sebelumnya mengukur suhu tubuh, cuci tangan kemudian juga tidak diperkenankan berkerumun,” kata Lucia saat ditemui di KRIB. 
 
Sebagai langkah antisipasi terjadinya kerumunan pengunjung, terdapat tiga pembagian atau sesi (shift) pengunjung setiap harinya untuk mengurangi kerumunan dan belum ada biaya tiket masuk alias gratis. Sesi pertama yakni pada pukul 08.00-11.00 WIB, sesi kedua pada pukul 11.00-13.00 WIB dan sesi ketiga pada pukul 13.00-15.30 WIB. Khusus pada hari Jumat, KRIB buka sampai dengan pukul 11.00 WIB, serta hari Sabtu dan Minggu di masa ujicoba ini ditutup. 
 
“Nanti sebulan ujicoba ini akan kita evaluasi kalau sekiranya bisa kita tambah secara bertahap akan kita tambah dan tidak menutup kemungkinan pada hari libur kita buka tetapi ini kita mencoba dulu untuk melihat perkembangan ke depan,” ujarnya. 
 
Dijelaskan lebih lanjut, sebelum pandemi Covid-19 melanda, KRIB dikunjungi 1.000 hingga 2.000 orang setiap hari khususnya di hari libur. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19, KRIB ditutup untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Susu. 
 
Kini, setelah KRIB mulai dibuka kembali, pengunjung bisa menikmati beberapa wahana yang dimiliki KRIB. Seperti Gerbang Pasingsingan, Bahtera Nabi Nuh, Air Terjun Niagara, Taman Paku, Taman Labirin, Viewing Point, Patung Sosro Birowo, Ecological House dan lainnya. 
 
Salah seorang pengunjung KRIB, Murwani (58) mengaku senang bisa mengunjungi KRIB setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19. 
 
“Saya sangat setuju karena sudah lama banyak masyarakat yang jarang keluar. Sehingga dengan dibukanya kembali tempat wisata ini mudah mudahan nanti bermanfaat bagi masyarakat tetap harus menjaga protokol kesehatan,” ujar warga Kabupaten Sukoharjo ini. 
 
Pengunjung diminta untuk bersama-sama menjaga KRIB agar selalu bersih dan nyaman. Pengunjung hanya bisa memarkir kendaraan di area parkir di sisi utara KRIB, selanjutnya akan berjalan kaki atau menaiki sepeda kayuh untuk berkeliling KRIB. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI