Berita kami

Boyolali Nol Kasus PMK

30 November 2022 Pemerintahan

Foto : Petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali memeriksa hewan ternak milik warga Desa Jelok, Kecamatan Cepogo belum lama ini.

BOYOLALI – Kasus aktif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Boyolali sudah nihil atau nol kasus. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati.
 
"Kami memantau kasus aktif PMK secara laporan sudah tidak ada atau nol dan hewan ternak yang suspek yang dinyatakan sembuh sebanyak 5.634 ekor," katanya saat dijumpai di kantornya pada Rabu (30/11/2022).
 
Diterangkan olehnya, sebanyak lima pasar hewan yang ada di Kabupaten Boyolali sudah kembali dibuka untuk semua pedagang, baik lokal maupun dari luar daerah. Kelima pasar hewan tersebut yakni Pasar Hewan Jelok Cepogo, Pasar Hewan Purworejo Nogosari, Pasar Hewan Simo, Pasar Hewan Ampel, dan Pasar Hewan Karanggede.
 
Namun demikian, hewan ternak sapi yang pernah terjangkit PMK atau masih bersifat carrier karena membawa virus, tetap dilakukan pemantauan khusus hingga hewan betul-betul sehat.
 
Selain itu, Disnakkan juga terus melakukan vaksinasi sebagai langkah pencegahan penularan hewan ternak dari PMK dari kandang ke kandang peternak di Boyolali.
 
"Kami masih proses vaksinasi, revaksinasi, dan sampai pada vaksin penguat (booster) kepada hewan ternak untuk menjaga kekebalan kesehatan sapi," ungkap Lusi.
 
Disnakkan Kabupaten Boyolali saat ini juga melakukan pemantauan secara terus-menerus untuk mengetahui kekebalan hewan pasca PMK dan usai vaksinasi juga untuk perkembangan status selanjutnya.
 
Saat ini, hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama di Boyolali bertambah 2.253 ekor, sehingga total sudah mencapai 39.639 ekor.
 
Penanganan PMK juga dilakukan melalui pemasangan penandaan identitas atau ear tag pada hewan ternak di Boyolali. Penandaan dengan menggunakan ear tag barcode ini untuk mengetahui identitas hewan ternak baik populasinya, kondisi kesehatan dan pemilik.
 
"Jika dengan memindai (scan) akan keluar informasi tentang identitas dan kesehatan hewan termasuk vaksinasi. Jumlah ternak sapi yang sudah dipasang ear tag atau penandaan sudah mencapai 46.354 ekor," katanya.
 
Untuk itu, Disnakkan Boyolali tetap mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan lingkungan kandang dan hewan ternak yang mempunyai gejala terjangkit PMK segera diisolasi dan tidak boleh dibawa ke pasar hewan. Setelah itu, segera melaporkan ke petugas Disnakkan Kabupaten Boyolali terdekat.
 
Dilaporkan, sejak ditemukan kasus PMK di Kabupaten Boyolali, pihaknya telah melakukan tracing ke 12.008 ekor hewan ternak. Dari jumlah tersebut, hewan ternak yang dinyatakan suspek sebanyak 5.845 ekor, positif PMK 32 ekor, mati 112 ekor, potong paksa 14 ekor, dijual 121 ekor, sudah dinyatakan sembuh 5.634 ekor dan sisa kasus aktif sudah nol atau tidak ada laporan. (Tim Liputan Diskominfo Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI