Berita kami

Boyolali Kini Masuk Zona Oranye

22 September 2020 Pemerintahan

BOYOLALI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali menyampaikan perubahan zona terkait Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Susu. Setelah beberapa pekan pada status zona merah, saat ini telah berubah menjadi zona oranye. . Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina menjelaskan data diperoleh dari angka kesembuhan sebesar 78 persen dan angka kematian sebesar empat persen. Selanjutnya berdasarkan indikator yang digunakan dalam penilaian Covid-19 atas status resiko wilayah, kini Kabupaten Boyolali memiliki nilai sebesar 2,10. 

“Dimana dengan niali 2,10 ini, Boyolali sekarang termasuk kabupaten dengan zona resiko sedang atau zona oranye,” tegas Lina, sapaan akrab Kepala Dinkes Boyolali.

Selanjutnya Lina juga perkembangan data pertambahan jumlah kasus Corona Virus Disease (Covid-19) di Boyolali selama sepekan dari Selasa (15/9/2020) sebanyak 54 kasus Covid-19.

Sebanyak 54 kasus tersebut dikonfirmasi pada hari yang berbeda, pada Selasa (15/9/2020) terkonfirmasi sebanyak 15 kasus, Rabu (16/9/2020) terdapat empat kasus, Kamis (3/9/2020) sebanyak tujuh kasus, Jumat (18/9/2020) sebanyak tiga kasus. Sementara itu, pada Sabtu (19/9/2020) terdapat penambahan kasus sebanyak delapan, Minggu (20/9/2020) sebanyak tujuh kasus, dan Senin (21/9/2020) sebanyak tujuh kasus, serta penambahan tiga kasus positif pada Selasa (22/9/2020).

Sebanyak 54 kasus positif Covid-19 tersebut tersebar di 16 kecamatan. Antara lain di Kecamatan Andong, Banyudono, Boyolali, Cepogo, Karanggede, Klego, Mojosongo, dan Musuk. Selain itu, ada pula di Kecamatan Ngemplak, Nogosari, Sambi, Sawit, Selo, Teras, Wonosamodro dan Wonosegoro.

Terdapat 10 klaster yang masih mendominasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Boyolali. Antara lain klaster Bawaslu, klaster petugas lapangan, klaster SUG Gunung, klaster BMT, dan klaster Pasar Peterongan. Ada pula klaster Jakarta, klaster Lamaran klaster nakes, klaster Merti Desa dan klaster SYO Kembangsari.

“Dimana pada hari ini kita sudah mengumpulkan kasus konfirmasi positif sejumlah 753. Dimana dari 753 tersebut yang kondisinya masih dirawat ada 94, isolasi mandiri 41, sudah selesai isolasi 590, dan meninggal 28,” imbuh Lina.

Saat ini Lina menegaskan, terdaapt kegiatan yang sudah mulai dilaksanakan oleh masyarakat. Namun, pihaknya berpesan meskipun sudah diperbolehkan melakukan beberapa kegiatan, masyarakat tetap harus menjaga dan melaksanakan protokol kesehatan. (dst)

BAGIKAN ARTIKEL INI