Bertambah Tiga Kasus Covid-19, Boyolali Jadi Zona Merah
BOYOLALI – Penambahan pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Boyolali kembali dirilis pada Sabtu (11/7/2020). Jika sebelumnya secara akumulatif tercatat 71 orang, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina menyatakan terdapat tiga kasus positif tambahan yang disampaikan dalam jumpa pers di lobi kantornya. Jadi saat ini secara akumulatif terdapat 74 orang positif Covid-19 di Boyolali. Sehingga akhirnya Boyolali saat ini ada 18 kasus positif yang menjalani perawatan, 53 kasus sembuh dan tiga kasus meninggal dunia.
Kasus dengan register 072 berinisial RN dari Kecamatan Gladagsari, yang terdeteksi positif Covid-19 sesuai hasil pemeriksaan pada Jumat (10/7/2020). Saat ini sudah dilakukan pelacakan dan ditemukan sebanyak 80 kontak erat.
"Kasus kedua yakni 073 berisial AH, yang berdomisili di Kecamatan Mojosongo. Pasien tersebut terdeteksi sesuai dengan hasil rapid test yang kemudian dirujuk ke rumah sakit darurat (RSD) Covid-19 Kabupaten Boyolali. Sudah dilakukan tracing (pelacakan) terdapat tujuh kontak erat," terang Lina.
Kasus ketiga berinisial DS dengan register 074 yang berasal dari Kecamatan Ngemplak. Saat ini, pasien dirawat di salah satu rumah sakit di Solo setelah sebelumnya berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di rumah sakit tersebut.
Selain penambahan kasus positif, Dinkes Kabupaten Boyolali juga merilis empat kasus sembuh pasien Covid-19.
Kasus sembuh pertama yakni kasus 039 yang berasal dari Kecamatan Ampel, dia terpapar Covid-19 melalui klaster Jakarta dan kini telah sembuh setelah menjalani perawatan di RSD Covid-19 selama 31 hari.
"Kasus sembuh yang kedua, register 049 berinisial YS dari Kecamatan Karanggede yang sudah dirawat selama 25 hari. Kasus ketiga atau 060, RJ dari Kecamatan Ampel yang telah dirawat selama 19 hari. Kasus sembuh dua dan tiga, keduanya berasal dari klaster Pasar Peterongan," terangnya.
Sementara itu, dia juga menjelaskan bahwa Kabupaten Boyolali mendapatkan skor 1,62 pada indikator kesehatan masyarakat.
"Dimana dengan nilai skor 1,62 ini menjadikan Kabupaten Boyolali masuk zona resiko tinggi atau zona merah. Diperlukan kewaspadaan dari seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan aktivitas dengan menjalankan protokol kesehatan," tuturnya.
Pihaknya tidak berhenti mengajak warga masyarakat Boyolali untuk tetap semangat bagaimana melawan virus Corona ini dengan berbagai protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Dengan pembiasaan perilaku hidup bersih dengan mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker diyakini mampu menekan penularan virus ini. (dst/bas)