Berita kami

Belum Ditemukan Kasus Anak Gagal Ginjal Akut di Boyolali

20 October 2022 Pemerintahan

Foto : Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Puji Astuti saat dijumpai di kantornya beberapa waktu yang lalu

BOYOLALI - Masyarakat Kabupaten Boyolali dihimbau untuk tetap tenang dalam menghadapi penyakit gagal ginjal akut. Meski telah merebak di beberapa wilayah, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali menyebutkan belum ada kasus terkait maraknya gagal ginjal akut yang terjadi pada anak usia 0 hingga 18 tahun di Kota Susu.

"Maraknya gagal ginjal akut pada anak, di wilayah Boyolali hingga saat ini, belum ada kasus," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten, Puji Astuti saat dijumpai di kantornya pada Kamis (20/10/2022).

Dilanjutkan olehnya, gejala gagal ginjal akut yang menyerang pada anak usai 0 sampai 18 tahun dimulai deman tujuh hingga 14 hari.

"Kemudian, penderita adanya gangguan mulai baik prerenal, renal maupun pos renal yakni dengan air kencing tidak lancar dan air kencing berwarna kemerahan," ujar Puji.

Selain itu, apabila pasien mempunyai gejala tersebut, petugas dapat mencari informasi riwayat perjalanan sebelumnya atau riwayat pernah terkena penyakit Covid-19 pada penderita.

"Jadi hal-hal yang ada hubungannya dengan infeksi itu, perlu ditanyakan secara mendetail," katanya.

Bahkan, kata dia, dari pemeriksaan laboratorium juga perlu dilakukan adanya nanti akan ditemukan oreum kreatinin yang meningkat.

Kreatinin merupakan zat limbah dalam darah yang diproduksi oleh jaringan otot saat Anda bergerak atau beraktivitas. Jumlah kreatinin di dalam darah diatur oleh ginjal. Itulah alasan mengapa pemeriksaan kadar kreatinin sering dilakukan sebagai salah satu cara untuk menilai fungsi ginjal.

Dia menegaskan bahwa di Kabupaten Boyolali hingga sekarang belum ditemukan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Sebagai tambahan informasi, Kementerian Kesehatan sebelumnya telah mencatat 189 kasus gagal ginjal akut misterius pada anak dari berbagai wilayah di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, gagal ginjal akut misterius terjadi pada anak usia enam bulan sampai 18 tahun. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI