ASN Boyolali Ngelarisi Telur dan Cabai
Foto : Pegawai Dinas Ketahanan Pangan Boyolali (DKP) mengepak puluhan paket yang berisi telur, cabai rawit merah dan cabai merah keriting di kantor dinas setempat. Kamis (9/9/2021)
BOYOLALI – Sepekan ini, beberapa harga komoditas pangan mengalami penurunan harga jual. Diantaranya yakni komoditas telur, cabai rawit merah dan cabai merah keriting. Untuk menyiasati hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Jawa Tengah melakukan Gerakan ASN (Aparatur Sipil Negara) Nglarisi Produk Petani dan Peternak di kabupaten/kota. Salah satunya pada hari Kamis (9/9/2021) di DKP Kabupaten Boyolali yang menerima 1.036 paket dari DKP Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Seksi Distribusi Pangan DKP Provinsi Jawa Tengah, Herdini Nur Airianik mengungkapkan bahwa gerakan tersebut dilakukan guna meringankan petani dan peternak dalam menjual panen ke konsumen di tengah pandemi Covid-19 yang disertai dengan harga jual produk yang rendah. Sebanyak 1.036 paket senilai Rp 45.000 tersebut berisi telur, cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang masing masing seberat satu kilogram
“Oleh karena itu ASN hadir disini untuk membantu petani meringankan beban petani,” kata Herdini yang ditemui di kantor DKP Kabupaten Boyolali
Dilanjutkan olehnya, produk cabai mengalami penurunan saat panen di harga Rp 3.000-5.000 sehingga pihaknya membeli di harga Rp 14.000 untuk cabai rawit merah dan Rp 11.000 untuk cabai merah keriting. Selain itu, harga telur di peternak kisaran Rp 15.000 dibeli di harga Rp 20.000.
Ditambahkan oleh Kepala DKP Kabupaten Boyolali, Joko Suhartono bahwa komoditas tersebut diambil dari para petani dan peternak yang ada di Kota Susu.
“Program itu sangat membantu petani kami dimana bahan baku yang akan dibantukan diambil dari Kabupaten Boyolali Utamanya untuk petani cabai di daerah Tarubatang dan Tlogolele. Kemudian kalau telur diambilkan dari binaan kelompok tani yang ada di Desa Penggung,” ungkap Joko.
Nantinya, 1.036 paket tersebut akan didistribusikan ke ASN yang telah memesan dari instansi masing masing. Dengan harapan, petani memperoleh harga yang wajar dan masyarakat tetap mendapatkan harga yang terjangkau.
Gerakan ini disambut baik oleh salah satu peternak telur dari Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Tri Winarno. Dia mengaku terbantu untuk memasarkan dan menjual panen telur dari kandang miliknya.
“Sangat baik. Dengan kegiatan kegiatan seperti ini, telur bisa keluar dengan harga sesuai yang diharapkan,” ujarnya singkat. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)