Angkat Tema Moderasi Beragama, Boyolali Jadi Tuan Rumah Rakor FKUB Se-Soloraya
Foto : Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan membuka Rapat Koordinasi FKUB se-Soloraya, yang bertempat di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali. Rabu (27/10/2021)
BOYOLALI – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Boyolali menjadi tuan rumah pertemuan rutin setiap tiga bulan sekali, yakni Rapat Koordinasi FKUB se-Soloraya, yang bertempat di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali pada Rabu (27/10/2021). Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol. Arm. Ronald Siwabessy, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali Hanif Hanani, perwakilan FKUB Provinsi Jawa Tengah, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Boyolali Arif Budi Nuranto, dan sejumlah tamu undangan peserta Rakor FKUB se-Soloraya.
Ketua FKUB Kabupaten Boyolali, Habib Masturi menjelaskan, kegiatan rutin yang diadakan ini mengangkat tema moderasi beragama bagi tokoh agama dalam rangka menjaga kerukunan intern dan antar agama. Keberhasilan pembangunan Komplek Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali yang dilengkapi dengan lima tempat ibadah membuktikan bahwa toleransi umat beragama di Kabupaten Boyolali sangat tinggi.
“Semangatnya Boyolali, Bupati Boyolali baik yang dulu maupun sekarang diteruskan, dan semangat ini untuk mendekatkan antar umat beragama itu kita laksanakan di sini.” katanya.
Dalam Sambutannya, Wabup yang kerap disapa Iwan mengatakan, pada masa sekarang ini kerap terjadi tindakan radikalisme di masyarakat. Dicontohkan olehnya, dengan adanya kejadian pembenturan pandangan agama dengan budaya lokal, ataupun penolakan pendirian suatu rumah ibadah, serta kelompok-kelompok yang ingin mengganti ideologi negara yang pasti mengancam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
“Saya yakin Bapak Ibu sekalian yang hadir di ruangan ini juga sepakat untuk menentang radikalisme.” ujar Wabup Iwan.
Dijelaskan Wabup Iwan, fenomena-fenomena radikalisme tersebut disebabkan karena tidak adanya moderasi beragama antar umat beragama dan sesama agama itu sendiri. Moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem atau berlebih-lebihan saat mengimplementasikannya.
“Agama tidak perlu dimoderasi lagi namun cara seseorang beragama harus selalu didorong ke jalan tengah, harus senantiasa dimoderasi, karena ia bisa menjadi ekstrem, bahkan berlebih-lebihan.” terangnya.
Selanjutnya Wabup Iwan mengajak untuk menjadi orang yang moderat, berdiri ditengah diantara kubu ekstrem, tidak berlebihan dalam beragama dan tidak berlebihan dalam menyepelekan agama. Dimana seseorang tersebut akan lebih mementingkan kemanusiaan disamping kepentingan keagamaan yang sifatnya subyektif. Karena itu, peran strategis FKUB perlu didorong untuk dapat meningkatkan penyebarluasan moderasi beragama di kalangan umat, sehingga dapat mencegah konflik dan radikalisme beragama dalam kerangka kerukunan beragama.
“Saya berharap rapat koordinasi ini dapat menghasilkan konsep-konsep jitu dan bijak untuk lebih memberdayakan dan dan menghasilgunakan peran FKUB dalam konteks membumikan moderasi beragama di tengah masyarakat.” tandasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)