Ada Lho Salon Sapi Dipasar Hewan Sunggingan
BOYOLALI-Menjelang Idhul Adha berbagai cara dilakukan pedagang dalam menjajakan hewan sapi. Selain menyediakan sapi yang sehat, sapi yang berpenampilan rapi dan cantik tentu akan lebih menarik calon pembeli. Disebelah utara Pasar Hewan Sunggingan, Boyolali, terdapat jasa pencucian ternak sapi yang kerap di sebut salon khusus ternak sapi. Dimana salon ternak sapi tersebut siap mempercantik penampilan sapi, sekaligus menjaga kesehatan.
Para pekerja memandikan sapi-sapi setiap harinya. Agar terlihat lebih bersih, sehat dan menarik sebelum dijual. Pemilik sapi memanfaatkan jasa salon sapi dengan biaya Rp15.000 per ekor.
“Iya, kami membuka jasa pencucian sapi ini hanya tiap pasaran saja, untuk jasa pencucian seekor sapi cukup dengan 15ribu dapat sabun colek satu,” kata Ibu Jadi pemilik salah satu salon sapi di sebelah utara Pasar Hewan Sunggingan. Jumat (10/7/2020).
Sedikitnya tiga ekor sapi tampak terikat di pohon menunggu giliran antrean pencucian sapi, salah satu sapi milik Cahyo Jalu (45) warga Selo sedang disolek oleh anak buah Ibu Jadi.
Sapi milik Cahyo yang sudah terikat di pohon, sesekali melenguh saat kikir mulai diadu ke tanduknya. Dengan terampil dan cepat, pekerjaIbu Jadi membuat tanduk sapi yang berwarna hitam kusam ini menjadi berwarna putih gading.
Selesai dengan servis tanduk, tubuh sapi segera diguyur dengan air ditempat pencucian ternak. Dengan alat berupa gergaji berbentuk huruf U yang diberi pegangan kayu, kotoran yang lama menempel di tubuh sapi itu di bersihkan dengan menggunakan sabun colek. Sapi yang sedang dibersihkan tubuhnya dengan tenang menikmati segarnya mandi yang belum tentu dilakoninya setahun sekali. Sekitar 15 menit kemudian, warna bulu hitam dan putih sapi milik Cahyo tampak kentara setelah dimandikan. Tak ada lagi kotoran dan lumpur yang menempel.
Cahyo Jalu mengatakan harga penjualan sapi bakal terdongkrak setelah dibersihkan dan dimandikan. “Setelah dipaes sungu, dirapikan kukunya dan dimandikan, harga sapi bisa naik Rp500.000/ekor. Saya selalu membawa sapi ke sini sebelum ke Pasar Hewan Sunggingan,” ujarnya.
Pedagang yang sudah berjualan sapi selama 10 tahun ini memilih selalu datang ke tempat pencucian ini.
Sedangkan Ibu Jadi dan keluarganya mengaku sudah belasan tahun menjalani profesi sebagai tukang paes sungu dan potong kuku sapi. Usaha pencucian sapi miliknya merupakan usaha sambilan selain usahanya membuat genteng.
“Kami memakai air bersih dan menyediakan sabun colek dan peralatan pembersihan sapi,” pungkasnya. (yull-PortalBoyolali)