Berita kami

56 SD dan 21 SMP Akan Menyusul Uji Coba PTM

05 September 2021 Pemerintahan

Foto : Siswa SD Negeri 2 Ampel mengerjakan ujian sekolah menggunakan sistem no paper test atau ujian tanpa kertas yang dilakukan secara tatap muka beberapa waktu yang lalu. Minggu (5/9/2021)

 

BOYOLALI - Setelah SMP Negeri 1 Boyolali, kini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali mulai mengeluarkan surat edaran (SE) kepada 56 SD dan 21 SMP untuk memulai uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Rencananya, uji coba PTM akan dilaksanakan mulai tanggal 6-11 September.
 
Dihubungi melalui sambungan seluler pada Sabtu (4/9/2021), Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali Darmanto menjelaskan, bahwa SE yang dikeluarkan tersebut sesuai arahan Bupati Boyolali. Mengenai pelaksanaannya, seluruh sekolah yang ditunjuk untuk uji coba harus memenuhi persyaratan untuk PTM. Jadi setiap kecamatan terdapat satu SMP, kemudian untuk SD juga kita mulai SD inti.
 
"Prosedur dan SOP nya sama yang kita lakukan di SMP Negeri 1 Boyolali. Ketika mereka sudah memenuhi norma yang ada di SMP 1 maka sudah bisa dimulai," lanjutnya lagi.
 
Darmanto berharap, dengan adanya uji coba PTM di SMP 1 masing-masing kecamatan, bisa menjadi contoh bagi SMP lain dan SD yang ada di kecamatan tersebut. Adapun jumlah keseluruhan SD di Kabupaten Boyolali sebanyak 598 dan SMP ada 100 sekolah. Selain itu, pihaknya juga akan memerintahkan kepada koordinator TK dan PAUD untuk melihat praktik baik yang dilaksanakan di SD.
 
"Harapannya, jenjang PAUD mudah-mudahan minggu kedua ketiga September juga bisa kita berikan kesempatan untuk PTM. Meskipun kalau di PAUD karena anak-anak peserta didiknya itu pendekatannya lebih kepada pendekatan individual, maka bedanya ada pada porsi anak," ungkapnya 
 
Disampaikan Darmanto, pelaksanaan uji coba PTM ini tidak diwajibkan bagi seluruh siswa, karena syarat mutlak siswa mengikuti PTM adalah dengan surat ijin tertulis dari orang tua.
 
"Ketika orang tua mengizinkan maka anak-anak boleh PTM, ketika orang tua tidak mengizinkan maka harus dilayani pembelajarannya secara daring," tandasnya. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)
BAGIKAN ARTIKEL INI