3T Untuk Pengendalian Covid-19
BOYOLALI – Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) di Boyolali yang masih berkembang perlu mendapat perhatian semua pihak. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali terus berupaya dalam mengendalikan Covid-19 ini. Diantaranya dengan melakukan tiga kegiatan utama dalam pengendalian atau yang disebut dengan 3T atau Testing, Tracing dan Treatment.
“3T ini menjadi acuan kita untuk melakukan proses-proses pengendalian dan juga pencegahan Covid-19,” ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina saat temu awak media di aula kantornya, pada Senin (19/10/2020).
Testing atau pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau tes swab agar memperoleh kepastian hasil tes. Tracing atau deteksi dini dan pelacakan kasus dilakukan untuk melacak pada orang yang dinilai beresiko tertular atau bahkan menjadi sumber penularan bagi orang di sekitar atau kontak erat. Sementara Treatment yang ditujukan untuk kasus yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 agar segera sembuh.
Lina juga menyampaikan penambahan kasus selama dua hari yakni Sabtu-Senin (17-19/10/2020) sebanyak 27 kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali.
“Tanggal 17-19 Oktober 2020 ini total ada 27 kasus. Yang mana tanggal 17 Oktober itu ada 14 kasus, Tanggal 18 Oktober ada 11 kasus, khusus tanggal 19 ini masih kosong,” jelasnya.
Sebanyak 27 kasus positif Covid-19 tersebut tersebar di 12 kecamatan. Antara lain di Kecamatan Selo, Klego, Ngemplak, Banyudono, Teras, dan Ampel. Ada pula kasus yang berasal dari Kecamatan Andong, Boyolali, Karanggede, Mojosongo, Sambi dan Sawit.
Sehingga, akumulasi jumlah keseluruhan pasien postif Covid-19 di Kabupaten Boyolali menjadi 1.020 kasus. Dimana 1.020 kasus tersebut yang posisi masih dirawat ada 87, yang melaksanakan isolasi mandiri 74, sudah selesai isolasi 819 dan meninggal 40. Dengan data tersebut, kondisi di Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar 80 persen, sedangkan persentase kematian ada empat persen. (hri)