19 Kasus Positif Covid-19 Boyolali dari Klaster Beragam
BOYOLALI – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina kembali menyampaikan data perkembangan Covid-19 yang disampaikan dalam jumpa pers di lobi kantornya, pada Selasa (21/07/2020) siang. Kepala Dinkes yang akrab disapa Lina ini menjelaskan adanya penambahan 19 kasus pasien positif Covid-19 di Boyolali. Dengan demikian, akumulatif jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 hingga saat ini sebanyak 145 orang.
“Update kasus positif Covid-19, pada hari siang ini ada penambahan 19 sehingga sampai saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali sebanyak 145 kasus. Penambahan kasus kali ini didominasi kasus dari klaster Sampetan enam kasus dan kasus dari Kecamatan Banyudono sebanyak lima kasus,” ungkap Lina.
Tambahan tersebut yakni register 127 berinisial TJ dari Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo yang merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta dan kontak erat dengan penderita di Jakarta. Kasus dengan register 128 berinisial SIA dari Desa Sambi, Kecamatan Sambi yang merupakan klaster tenaga kesehatan (nakes) dari salah satu Puskesmas di Kabupaten Boyolali. 127 dan 128 ini sudah diupdate di website covid19.boyolali.go.id pada Minggu (19/7/2020) dan Senin (20/7/2020).
“Register nomor 129 inisial SPR dari Desa Tanduk, Kecamatan Ampel yang merupakan pedagang di Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang,” paparnya.
Selain itu, adapula kasus register 130 dengan inisial HY dan register 131 berinisial FF yang berasal dari Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono. Keduanya merupakan klaster nakes dari Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM) Surakarta. Kasus 131 ini merupakan kontak erat kasus 130, dimana saat ini di rawat di RSDM Surakarta.
Kasus register nomor 132 inisial MZ dan 133 inisial SWD berasal dari Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo. Kedua kasus ini merupakan kontak erat dari kasus 076 berinisial DK. Kasus ke 132 merupakan anak dari kasus ke 133.
“Register nomor 134 berinisial WR dan 135 berinisial RR yang berasal dari Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono. Kedua kasus ini merupakan kontak erat dengan pasien positif yang tercatat di Semarang yang berinisial BR,” jelas Lina.
Kemudian ada kasus dengan register nomor 136 berinisial GL yang berasal dari Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono. Merupakan kontak erat dengan kasus di salah satu rumah sakit swasta di Surakarta dimana saat ini dirawat di rumah sakit tersebut.
Register nomor 137 berinisial RK berasal dari Desa Pelem, Kecamatan Simo. Bagian dari klaster Nakes RSDM Surakarta dan saat ini sudah menjalani perawatan di Rumah sakit terkait.
Adapula kasus register 138 berinisial AU dari Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, 139 inisial FD dari Desa/Kecamatan Gladagsari. Kasus register 140 berinisial DD, kasus 141 inisial PI, register 142 inisial TH dan kasus 143 berinisial GM dari Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari. Keenam kasus ini merupakan kontak erat dengan kasus 072 berinisial RN dari desa yang sama.
“Register nomor 144 berinisial DNS dari Desa Sranten, Kecamatan Karanggede merupakan kasus dari klaster nakes di RS UNS Surakarta. Saat ini dirawat di RS UNS Surakarta,” lanjutnya.
Kasus yang terakhir terkonfirmasi yakni register nomor 145 berinisial JMI dari Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk yang saat ini dirawat di RSDM Surakarta.
Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini status Orang Dalam Pemantauan (ODP) aktif dalam pemantauan tercatat 22 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 53 orang masih dalam pengawasan aktif. Sementara untuk status Orang Tanpa Gejala (OTG) ada 182 orang. (mjk/hri)