Berita kami

Dispermasdes Gelar Workshop Bertema ‘Dari Boyolali Untuk Indonesia’

30 April 2025 Pemerintahan

Foto : Sambutan Bupati Boyolali, Agus Irawan membuka Workshop ‘Dari Boyolali Untuk Indonesia’. Selasa (29/4/2025)

BOYOLALI – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali menggelar Workshop Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan Sesuai Potensi Dan Kearifan Lokal dengan tema ‘Dari Boyolali Untuk Indonesia’.

Workshop yang dibuka secara resmi oleh Bupati Boyolali Agus Irawan ini dilaksanakan di Al Azhar Azhima Hotel & Convention Kecamatan Ngemplak pada Selasa (29/4/2025).

Disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Pemkab Boyolali, workshop ini diikuti oleh seluruh Unit Pengelola Kegiatan Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat (UPK DAPM) se-Kabupaten Boyolali dan seluruh UPK se-Indonesia yang berkenan mengikuti.

Disampaikan Kepala Dispermasdes Kabupaten Boyolali Yulius Bagus Triyanto, UPK ex PNPM Mandiri perdesaan di Boyolali hingga bulan Januari 2024, mempunyai UMKM binaan sebanyak 3.940 kelompok dengan jumlah pemanfaat langsung 23.997 dengan modal awal sebesar Rp 46.706.999.883,- dan pada tutup buku per 31 Desember 2024 aset DAPM menjadi Rp 146.683.633.899,-.

Dari hasil pengelolaan tersebut, 20 persennya dialokasikan untuk dana sosial (dansos). Pada tahun 2025, UPK se-Kabupaten Boyolali sudah mengalokasikan dana sosial bagi masyarakat diambil dari sisa hasil usaha mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024 sebesar Rp 1.542.889.583,-. Dan total akumulasi dansos dari awal UPK ada sampai 31 Desember 2024 sebesar Rp 31.304.376.000,-

Disebutkan Yulius, beberapa kegiatan penanggulanan kemiskinan dengan dansos tersebut seperti bedah rumah, bantuan sarana usaha dan alat kerja, bantuan pada orang sakit, beasiswa, bantuan ternak, bantuan bencana alam, bantuan pelatihan, bantuan uang tunai dan sembako, bantuan pasang listrik dan lain sebagainya. Selain itu, lima persen dari dansos tersebut dialokasikan dan dikelola untuk kegiatan tanggap darurat.

“Keberadaan pengelolaan DAPM juga sangat membantu percepatan Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam kegiatan pengurangan dan penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.” katanya.

Sementara itu, Bupati Agus mengungkapkan apresiasinya untuk tema yang diangkat yakni ‘Dari Boyolali untuk Indonesia’, ia mengajak untuk bersama-sama mewujudkan Boyolali yang baru dan menjadi sebuah percontohan, karena UPK DAPM Boyolali adalah yang paling berkembang.

Dilanjutkan olehnya, dansos yang disalurkan setiap tahun diharapkan dapat berkolaborasi dengan program Bupati untuk rumah tidak layak huni (RTLH).

"Di Kabupaten Boyolali apalagi di daerah utara, itu memang masih sangat banyak sekali rumah yang tidak layak huni, jadi nanti saya nyuwun tulung [minta tolong] temen-temen UPK bagaimana kita bisa menekan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Boyolali." ujar Bupati Agus.

Selain RTLH, pihaknya juga berharap dansos tersebut dikonsentrasikan untuk pipanisasi bagi daerah lereng gunung. Sehingga khusus kecamatan-kecamatan yang berada di lereng Merapi dan Merbabu, diminta agar dansos difokuskan untuk pipanisasi.

"Jadi nanti mungkin yang daerah Cepogo, Tamansari, Selo, Musuk, itu nanti dikonsentrasikan untuk kebutuhan air bersih." ungkap orang nomor satu di Kota Susu.

Pada kesempatan itu, Bupati Agus juga menyerahkan secara simbolis alokasi dansos masing-masing UPK DAPM tiap kecamatan SHU tutup buku tahun 2024 sebesar Rp 1.468.690.909,- yang diterima Ketua DPD Asosiasi UPK Kabupaten Boyolali. Kemudian bantuan gergaji mesin diterima oleh Ketua Merapi Merbabu Rescue Provinsi Jawa Tengah.

Selanjutnya alokasi bantuan pipanisasi air bersih sebesar Rp 40 juta yang diterima oleh manajer UPK DAPM Damar Jati Wonosegoro, dan alokasi tanggap bencana sebesar Rp 60 juta diterima oleh pengurus dansos DAPM Kabupaten Boyolali.

Ada pula Program Omah Sampah DAPM Boyolali dengan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar yang diterima oleh Ketua Divisi Litbang DPD Asosiasi UPK Kabupaten Boyolali dan yang terakhir adalah program pendirian Koperasi UPK Merah Putih dengan modal awal Rp 1 miliar diterima oleh Sie Hukum dan Advokasi DPD Asosiasi UPK Kabupaten Boyolali. (Tim Liputan Pemerintah Kabupaten Boyolali)

BAGIKAN ARTIKEL INI